Beda mesin mobil, maka akan berbeda pula kebutuhan olinya. Hal ini dikarenakan setiap mesin memiliki spesifikasi karakternya sendiri dan memerlukan oli mesin mobil terbaik agar setiap bagian-bagian kendaraan dapat berfungsi dengan lancar dan maksimal. Contohnya seperti pelumas untuk mobil dengan jenis mesin bensin akan berbeda dengan oli yang diperuntukkan mobil dengan jenis mesin diesel. Keduanya memang sama-sama menggunakan pelumas untuk menyempurnakan kinerja mesin mobil, namun produsen pelumas tentunya sudah merancang secara detail dan khusus agar produknya sesuai dengan karakter agar mesin tidak kasar atau berat saat dikendarai. Nah, agar kendaraan Anda tidak mengalami hal tersebut, yuk kenali perbedaan oli mesin bensin dengan mesin diesel, simak artikel ini, ya!
- Kode Kemasan Oli
Melansir dari Kompas, perbedaan oli mesin bensin dengan mesin diesel yang mudah dikenali adalah terdapat kode pada kemasannya. Oli untuk mesin bensin ditandai dengan kode huruf S (service) atau spark plug ignition, artinya oli tersebut diperuntukkan mesin yang menggunakan busi atau bensin. Contohnya seperti API SA, SB, SC, dan lainnya. Sedangkan untuk mesin diesel, kode hurufnya C (commercial), contohnya seperti API CA, CD, dan seterusnya. Makin besar abjadnya, maka semakin tinggi tingkatan pelumas itu. Namun, ada juga oli yang bisa digunakan untuk mesin bensin maupun diesel yang disebut dengan oli double grade. Untuk jenis oli ini terdapat kode API SN/CF pada kemasannya.
- Viskositas
Perbedaan mendasar lainnya ada pada viskositas dan kandungan detergennya. Pada mesin diesel, kompresinya tinggi sehingga membutuhkan oli yang tingkat viskositasnya lebih kental dan detergen lebih banyak agar mampu bertahan di suhu yang tinggi. Untuk oli mesin bensin, tingkat viskositas dan kandungan detergennya lebih sedikit dari oli mesin diesel. Maka dari itu, sangat tidak disarankan untuk mobil dengan bahan bakar bensin menggunakan oli mesin diesel. Jika dipaksakan, khawatir akan membuat mesin jebol karena kandungan oli yang tidak mampu menyesuaikan kinerja mesin yang sesuai.
- Tingkat Aditif
Oli mesin bensin dan mesin diesel dibuat dengan menggabungkan oli dasar dan aditif untuk mencapai kinerja mesin yang diinginkan. Oli mesin diesel memiliki lebih banyak aditif dibandingkan dengan oli mesin bensin, hal inilah yang membuat oli menahan tekanan mesin yang besar. Jika mesin bensin memiliki aditif terlalu banyak, kinerja mobil akan buruk dan bisa mengakibatkan hilangnya kompresi dan efisiensi
Nah, itulah beberapa perbedaan oli untuk mesin bensin dan diesel. Meski pada umumnya oli mesin diesel bertahan lebih lama dan membutuhkan penggantian oli yang lebih jarang dibandingkan dengan oli mesin bensin, Anda tetap harus mengecek dan menggantinya saat service rutin, ya!